Hindari Bahaya Binge-Watching
Menonton memang hobi yang mengasyikkan dan bahkan dapat menyebabkan ‘kecanduan’. Kebiasaan nonton secara marathon atau binge-watching ini tidak disarankan dan dapat membahayakan kesehatan mata.
Apa yang disebut dengan binge-watching? Kegiatan ini adalah menonton film atau sebuah tayangan antara dua sampai enam episode berturut-turut, tanpa jeda. Jika satu episode-nya saja berdurasi sekitar 1 jam, bisa jadi ia menatap monitor selama 6 jam berturut-turut. Jumlah penyuka kegiatan ini juga sangat banyak, Reader's Digest mengungkapkan bahwa dari sebuah survey menunjukkan angka sebanyak 61% orang di dunia yang kerap melakukan binge-watching.
Efek dari binge-watching
Ketika kita menonton serial TV favorit hingga beberapa episode berturut-turut, otak akan melepaskan zat kimia yang disebut dopamin alias hormon ‘happy’. Semakin lama kita menonton, otak akan terus memproduksi hormon tersebut sehingga membuat kita semakin bahagia dan berujung pada kecanduan. Jika sudah sampai pada taraf ini, artinya kita akan melakukan binge-watching lebih sering, kemungkinan hingga tiap hari.
Para ahli menganggap hal ini cukup berbahaya, terutama pancaran radiasi cahaya dari layar tempat kita menonton. Berikut penjelasannya:
1. Radiasi LED bisa menyebabkan kerusakan mata
Layar TV dan gawai seperti laptopatau handphoneyang kita pergunakan saat ini, merupakan layar LED atau Light Emitting Diode. Jika mata terlalu lama menatap cahaya LED dari layar, retina mata dapat mengalami kerusakan. Dr Celia Sanchez-Ramos elakukan penelitian bersama timnya dari Universitas Madrid, menyimpulkan bahwa radiasi LED bisa menyebabkan kerusakan pigmen sel-sel epitel pada lapisan luar retina.
Google Indonesia dalam risetnya mengungkapkan bahwa rata-rata orang di Indonesia menghabiskan waktu selama 5,5 jam per hari untuk menatap layar gawainya. Dari angka tersebut bisa dilihat bahwa akan semakin banyak orang yang mengalami risiko kerusakan mata akibat cahaya radiasi LED ini.
2. Meningkatkan risiko berbagai penyakit
Penelitian dalam Journal of American Heart Association menyatakan bahwa orang dewasa yang melakukan binge-watching selama lebih dari tiga jam setiap harinya, berisiko tinggi mengalami kematian dini. Pasalnya, duduk terlalu lama dapat memicu berbagai penyakit, termasuk diabetes, penyakit jantung, hingga kanker.
Kebiasaan nonton TV juga tidak baik untuk anak-anak. Menurut sebuah studi pada tahun 2015, anak-anak TK (taman kanak-kanak) yang terbiasa menonton TV selama
satu sampai dua jam setiap harinya, berisiko 50% - 60% mengalami kelebihan berat badan. Bahkan, sebanyak 58% - 73% anak-anak yang terlalu sering menonton TV, berisiko mengalami kegemukan lebih awal dibandingkan teman sebayanya.
3. Menyebabkan blepharitis (kelopak mata merah dan bengkak)
Ganguan kesehatan mata lain yang dapat terjadi adalah blepharitis, yaitu kondisi kelopak mata menjadi merah dan bengkak. Kondisi ini terjadi akibat menurunnya frekuensi kedipan mata, gara-gara terlalu terpaku/fokus saat menatap layar gawai atau monitor TV. Kurang berkedip menyebabkan air mata mudah menguap dan menyebabkan stres pada sel yang disebut kornea . Penggunaan AC atau pendingin ruangan juga menambah cepat penguapan tersebut.
Yuk, kita cegah!
Agar kita tak mengalami dampak buruk binge-watchingpada mata, sebaiknya ikutilah beberapa aturan berikut sebelum menonton tayangan kesayangan kita. Ini dia tipsnya:
· Batasi jumlah episode yang akan ditonton dan jangan setiap hari. Setidaknya, cukup dua sampai tiga episode saja agar tidak membuat kecanduan. Ingat, cobalah untuk bersikap konsisten dengan jadwal yang dibuat sendiri.
· Memberi filter khusus pada layar LED untuk mengurangi efek buruknya. Pada layar laptop, misalnya, kini sudah ada fitur Blue Light Shield yang berfungsi menyaring emisi cahaya LED. Fitur tersebut juga bisa mengurangi gejala mata lelah dan kering karena lama menatap layar laptop.
· Selama menonton, ingatlah untuk berkedip agar mata tidak kering. Untuk hasil yang optimal, tidak ada salahnya berjaga-jaga dengan menggunakan Tetes Mata Insto Dry Eyes. Mengandung bahan aktif yang dapat memberikan efek pelumas seperti air mata, mengatasi gejala kekeringan pada mata dan meringankan iritasi mata yang disebabkan oleh kekurangan produksi air mata.
Referensi:
- https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/bahaya-nonton-serial-maraton/
- https://tekno.kompas.com/read/2016/08/22/15010017/Awas.Menatap.Laptop.Terlalu.Lama.Bisa.Merusak.Mata.
- https://inet.detik.com/cyberlife/d-3191192/terlalu-sering-menatap-layar-gadget-hati-hati-kena-blepharitis
- http://www.insto.co.id/product